SANG JAWARA

Pages

Jumat, 02 Desember 2011

The Largest Occean of Tears And The Smiling Rainbow



Aku mungkin hanyalah seorang pengembra kecil yang tak tau ingin berlabuh kemana, karena tak tau arah, apa yang dimaksud dengan mata angin dunia? Aku tidak tahu, mana itu utara, selatan, barat, dan timur. TAPI ITU DULU! Kini aku telah menjadi pengembara yang tangguh karena aku memiliki semangat untuk berjuang hingga titik darah penghabisan. Aku berjanji Tuhan. Aku akan arungi dunia, hingga aku ketahui apa yang dimaksud dengan mata angin dunia, dan aku juga akan tahu mana itu utara, selatan, barat, dan timur.
Aku mungkin hanyalah sobekan kertas yang terbuang oleh sapuan angin. Entah kemana akan dibawanya aku pasrah. Apakah sang angin akan membawaku ke tempat dimana orang-orang lain belajar? Aku ingin Tuhan hingga seseorang memungutku dan mempergunakanku sebagai kertas coret-coretan untuk menghitung beberapa jenis rumus. Ataukan sang angin membawaku ke sebuah tong sampah? Aku sungguh tidak menginginkan itu Tuhan, karena aku yakin nantinya aku akan dibakar oleh mereka, orang-orang yang berkuasa. Sungguh aku tidak menginginkan hilang di muka bumi ini dalam keadaan menjadi kertas kosong tadi yang dibakar.
Aku mungkin hanyalah seorang pecundang yang sering menangis tiap malam merenungi nasibku, TAPI ITU DULU! Aku kini akan menjadi batu karang yang kuat Tuhan, lihatlah hambamu ini akan terus berusaha untuk membuktikan kepada mereka semua bahwa aku pun BISA seperti mereka.
Hamba menyadari bahwa Engkau menciptakan umat-Mu dengan berjuta-juta pilihan bagi kami, namun ketika kami gagal dan terpuruk dalam kegagalan tersebut, saya pikir rasa sedih dan kecewa itu sangat wajar ada di dalam hati kan Tuhan? Tetapi yang aku ketahui dunia ini adalah bagaikan samudra milikku Tuhan, masih banyak hal penting yang harus dicapai dan diperjuangkan untuk menakhlukan samudra ini Tuhan. Di dalam genggaman pelangiku.

Fajar Fitra Hermawan
         03122011
separador

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive

Followers