Semangat pagi Sahabat Jawara.
Pada kesempatan ini Sang Jawara akan menceritakan
satu kisah pengalaman hidupnya tentang seorang gadis yang pernah mencintai dan
dicintainya. Sebut saja dia Dina (nama samaran). Dia adalah teman sekelasku
dulu ketika aku masih menginjak bangku kelas VII-IX. Ketika daftar ulang SMP
dulu adalah momen pertama kali aku melihatnya, biasalah saat itu aku langsung
terpesona pada pandangan pertama. Dan entah bagaimana ceritanya takdir membawa
kita pada kelas yang sama, yaitu dulu kelas VII-A.
MOS! Hari itu semua siswa/i baru melakukan masa
orientasi siswa, dan aku ingat betul saat itu semua siswa/i baru diberi tugas
untuk mengumpulkan biodata teman-teman seangkatannya maupun senior-seniornya.
Tapi sayang aku tidak mempunyai sedikit keberanian untuk memintanya. Hashh yasudahlah
belum waktunya.
Selama 3 tahun itu aku terus memendam rasa kagumku
padanya, namun entah apa yang terjadi aku malah jadian dengan teman sekelasku
yang lain, Sebut saja dia Indri (nama samaran). Mungkin sejenak Indri mampu
memudarkan rasa kagumku terhadap Dina pada saat itu. Tapi setelah kami lulus,
kami bertiga melanjutkan sekolah di SMA yang berbeda, aku di SMA 7,Indri di SMA
Bruderan, dan Dina di SMA 3. Sekolah ditempat yang berbeda membuat hubunganku
dengan Indri merenggang sehingga kami pun putus pada waktu itu.
Dan lagi-lagi mungkin takdir yang menyuruhku untuk
kembali mengingat Dina, Akhirnya kami mulai sering smsan pada saat itu. Dan
pada suatu hari aku mendapkan kenalan baru, gadis itu bernama Zizi (nama
samaran). Dia adalah saudara sepupu Dina. Pada saat itu Zizi sedang berlibur ke
rumah Dina, Zizi memintaku untuk silaturahmi mengunjungi rumah Dina, Hari Jum’at
adalah hari pertama aku main ke rumah Dina dan bertemu dengan Ibunya. Disana aku
ngobrol banyak hal dengan Zizi di ruang tamu, si Dina malah hanya sekilas
menemuiku dan kembali lagi bersih-bersih halaman rumahnya. Yah tidak apa-apa
lah, yang terpenting aku sudah silaturahmi ke rumah Dina.
Ada satu momen yang benar-benar membuat hariku
bahagia sekali. Pada saat itu aku dan Dina menginjak kelas XI, hari itu adalah
hari dimana dia akan tamasya ke Baturaden, aku mengantarnya ke sekolahnya. Bisa
dibayangkan bagaimana bahagianya aku pada saat itu. Terlebih sepulangnya Dina
memberikanku cindra mata berupa kalung bertuliskan namaku dan sebuah pulpen
bambu yang dibungkus menggunakan kertas kado. Ya Tuhan betapa senangnya aku
pada saat itu.
Pada saat itu kami memang selalu smsan, bahkan ketika
ulang tahunku yang ke 17, Dina adalah orang yang pertama kali mengucapkan ulang
tahun kepadaku. Tapi ketika aku mengisyaratkan untuk membahas soal hati, aku
menangkap bahwa Dina selalu mengganti topik pembicaraan kita. Aku berpikiran
mungkin dia sudah memiliki pujaan hati lain. Sehingga aku memutuskan untuk
mencari tambatan hati lain.
Pada awal kelas XII aku lagi-lagi malah pacaran
dengan orang lain, dia adalah Mini (nama samaran). Dia adalah adik kelasku.
Lagi-lagi Mini mampu membuat aku lupa terhadap Dina, tapi hubunganku dengan
Mini hanya berlangsung sebentar, mungkin hanya 3 bulan saja.
Pada masa-masa banyak try out ujian sekolah, aku
menjadi sering smsan lagi dengan Dina, dia memintaku untuk datang ke rumahnya
untuk mengajari pelajaran kimia pada waktu itu. Ini mungkin takdir lagi pikirku.
Dan untuk yang ketiga kalinya aku lagi-lagi dekat
dengan gadis lain, dia adalah Riska (nama samaran), dia teman sekelasku, dia
adalah gadis yang pernah aku ceritakan di cerita-cerita blogku sebelumnya. Sehingga
tidak usah bercerita panjang lebar tentang Riska. Ketika hari ulang Tahunku yang ke 18
lagi-lagi Dina menjadi orang pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun
kepadaku, bukan Riska. Ya mungkin Riska sengaja tidak mengucapkan karena dia
membuat kejutan kepadaku setelah selesai TUC MKKS pada saat itu.
Tapi setelah aku putus dengan Riska aku lagi-lagi
malah pacaran dengan gadis lain, Namanya adalah El (nama samaran). Pacar
pertamaku saat aku menjadi seorang mahasiswa. Tapi ini berlangsung sangat
singkat, hanya 1 bulan kemudian kita putus.
Dan akhirnya aku kembali dekat lagi dengan Dina,
Dina sekarang menjadi mahasiswa di Unsoed. Mungkin karena sudah menginjak
bangku mahasiswa Dina sudah berani berbicara soal hati kepadaku. Hari-hari
berlangsung sangat luar biasa. Akhirnya setelah sekian lama dia mengatakan
telah memendam rasa sayang kepadaku, tapi dia tidak mau mengatakan padaku, dia
tidak mau pacaran yang akhirnya nanti kita akan putus dan saling bermusuhan. Oh
yasudahlah tidak apa-apa, yang penting hari itu adalah luar biasa. Ya mulai
saat itu kita mulai intens smsan dan telfonan. Ketika aku pulang kampung aku
pasti menyempatkan untuk main ke rumahnya untuk bercerita banyak hal dengan
Dina dan ibunya. Di ulang tahunku yang ke 19 lagi-lagi dia menjadi orang
pertama yang mengucapkan selamat ulang
tahun kepadaku, ini spesial karena dia adalah gadis yang sedang mencintaiku dan
menyayangiku pada saat itu. Dia benar-benar gadis tersabar ke 2 setelah ibuku,
dia tidak pernah menuntut apa-apa dariku, dia juga selalu yang minta maaf
duluan jika terjadi salah paham, benar-benar luar biasa, dia tidak mau
merepotkan aku sedikitpun sehingga aku sempat berpikiran bahwa dia itu egois,
tapi itu sesuatu hal yang luar biasa bagiku. Sayang sekali saat dia ulang tahun
yang ke 18 aku tidak bisa pulang saat itu karena sedang semesteran, huhu jadi
hanya ucapan lewat telfon saja yang bisa aku lakukan. Tapi mungkin karena tidak
ada kejelasan mengenai hubungan kita berdua dan kita sama-sama tidak tahu
dimana akan berakhirnya hubungan kita nanti aku memintanya untuk berhenti
saling menyayangi. Lagi-lagi dia menunjukkan kesabaran dan ketegarannya menjadi
seorang wanita, tanpa menunjukkan air mata dan kesedihannya, dia menjawab
seperti kita ngobrol biasa, antusias dan selalu tersenyum, Dina sih fine-fine saja
asal kita tidak jadi musuhan dan hubungan kita tetap lucu-lucu saja seperti
sebelum-sebelumnya, yang saat itu berubah status menjadi hubungan teman biasa
saja. Dan sejak saat itu, tepatnya H-1 Idul Fitri 2012 kita memulai lembaran
baru dalam mengarungi kehidupan. Thanks Dina.
09/07/3013
"Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway 'Sweet Moment' yang diselenggarakan oleh UnTu"
09/07/3013
"Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway 'Sweet Moment' yang diselenggarakan oleh UnTu"
9 komentar:
haha ketauan.. Dina toh orangnyaa :)
udah jadian aja. :D
hwaaa... banyak sekaliii :O
tapi tetep yaaa --> Dina
semoga kelak nanti sampai menikah yaa...
Makasih ya udah share ceritanya..
Ok. Tercatat sebagai peserta ^^
mbak intan n mbak mia...ini masa lalu :(
sekarang maunya yang masa depan :)
wah hebat banget dikau kawan. gimana sih cara ngedeketin cewek. ajarin dong soalnya ane tipe orang yang pemalu.
wah, banyak juga perjalanannya, :D
good luck ya ^^
semoga happy ending :D
websitemini: waduwh aku juga gak tahu itu bagaimana prosesnya, mungkin ada gaya magnet dari keunikan masing-masing kita :D
Vera: perjalanan masih panjang kedepannya .. good luck too :)
Rani: amenn in the end of journey i wish.. so do you :)
waduh... banyak yaa :D
tapi nanti istri cuma 1 kan..!? hihiiii ^^
mbak yulita: yang itu mah cuma satu dan yang terbaik :D
Posting Komentar